Minggu, 27 Januari 2013

Dasar Pengendalian Putaran Motor DC
Description: http://1.bp.blogspot.com/-3KR0zednZzM/ULRep_dEGQI/AAAAAAAAAPY/vx4eD_fYLdI/s320/DC_MOTOR_RF_385_79.jpg
Bismillahirrohmanirrohiim...

Pada dasarnya, putaran motor dipengaruhi oleh besar kecilnya tegangan motor, arus jangkar, tahanan jangkar dan medan magnet. Satu faktor yang sering digunakan untuk mengatur kecepatan motor adalah dengan mengatur (dibuat sebagai variable) tegangan yang masuk ke motor. Hal ini praktis digunakan karena variabel yang lain sudah tetap. Sebenarnya dua masalah umum dalam mengontrol motor DC adalah bagaimana mengontrol arah dan kecepatan motor tersebut.


Mudahnya, untuk mengatur kecepatan, kita bisa gunakan tegangan masukan motor yang divariabel. Sedangkan untuk mengatur arah putar dapat menggunakan saklar manual atau relay untuk mengubah arah arus yang masuk ke motor DC. Menggunakan saklar mekanik memberikan kemudahan, namun memiliki kelemahan, yakni lambat dan tidak mungkin dihubungkan dengan sebuah kontroler. Nah alternatif lain dalam kontrol kecepatan dan arah putar motor adalah dengan menggunakan transistor. Transistor mempunyai respon yang cepat (orde mikro detik) dan juga dapat dikontrol dengan mudah oleh kontroler (mikrokontroler misalnya) atau yang lain. Untuk motor dengan daya besar dapat digunakan transistor daya, misalnya MOSFET atau yang lain. apabila yang digunakan transistor, maka untuk mengatur tegangan yang masuk ke motor dibutuhkan PWM (Pulse Width Modulation). Nah sebelum kita mempelajari PWM lebih jauh, terlebih dahulu kita coba kontrol secara analog dengan menggunakan komponen - komponen sederhana. Rangkaian di bawah ini di simulasikan dengan menggunakan Proteus V7.4. Untuk memperjelas gambar rangkaian, klik thumbnail gambar bersangkutan.

1. Kontrol kecepatan putar motor dengan menggunakan transistor dan potensiometer
  • Mula-mula, kita coba dulu memberi tegangan ke motor. Gunakan komponen "Batt" dan "Motor-DC". Ubah tegangan batt menjadi 12V (menyesuaikan motor DC) kemudian Run.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-LRYNULwELsc/ULRerPoUCxI/AAAAAAAAAPg/FXGXoMM9Qr8/s320/motor+DC+1.jpg
  • Tambahkan komponen potensiometer "pot-hg" dengan hambatan 200 ohm di depannya untuk mengatur tegangan yang masuk ke motor.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-_lFqk2S5ISU/ULResSN2h-I/AAAAAAAAAPo/8CiLnO0ERus/s320/motor+DC+2.jpg
  • catatan : untuk langkah ini, dalam rangkaian sebenarnya sangat dianjurkan untuk TIDAK digunakan karena tidak mampu memberikan daya yang cukup untuk mendriver motor. Memang pada awalnya bisa digunakan, namun dalam waktu yang singkat, komponen akan panas dan langsung rusak (saya pernah nyoba malah ampe gosong, hehe). Karena ini cuma simulasi, boleh2 aja dicoba rangkaiannya.
  • Nah, untuk perbaikan, bisa ditambahkan transistor NPN BD139 , diode 4001, vcc, dan gnd. Oiya, besarnya hambatan pot di ubah jadi 10K. Pot ini bertidak sebagai pembagi tegangan yang mengatur besar kecilnya tegangan yang masuk ke basis mikrokontroller. Untuk penggunaan selanjutnya, potensiometer ini bisa diganti dengan menggunakan sinyal PWM. 
Description: http://4.bp.blogspot.com/-w1Y-LNAlnCw/ULRet9pEWmI/AAAAAAAAAPw/zIWoCu67O5c/s320/motor+DC+3.jpg
  • catatan : dalam penggunaannya, jenis transistor bergantung pada besar kecilnya motor yang akan dikendalikan, terutama dalam hal konsumsi arus. Untuk contoh diatas, apabila digunakan mendrive motor-motor kecil masih ok.
2. Kontrol arah putar motor dengan menggunakan saklar mekanik
  • simpel saja, untuk mengubah arah putar motor DC cukup ditambahkan 2 buah saklar sbb.
Description: http://4.bp.blogspot.com/-62g3JvoOKhk/ULReyrbgU7I/AAAAAAAAAQI/sKc0r1vwb2M/s200/motor+DC+4c.jpgDescription: http://2.bp.blogspot.com/-iDHNxvkeG9Q/ULRe0RolWmI/AAAAAAAAAQQ/rVrNzhGGj-c/s200/motor+DC+4d.jpg
  • catatan : arah arus yang masuk ke motor dipengaruhi oleh posisi SW1 dan SW2. Apabila SW1 dan SW2 dalam keadaan yang sama, motor tidak akan berputar karena dikedua pinnya memiliki kutub yang sama ( + semua atau - semua). Motor hanya akan berputar apabila posisi SW1 dan SW2 saling berkebalikan dan putaran akan bebalik arah apabila posisi saklar juga dibalik.
 by : http://blackbox86.blogspot.com/2011/03/dasar-pengendalian-putaran-motor-dc.html

Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)

 Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)

1
Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik

1.  Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar  harus dapat dioperasikan dengan
momen kontak yang cepat agar tidak menimbulkan loncatan bunga api pada alat
penghubungnya. Selain itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa
alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah dengan menggunakan
sakelar magnet yang biasa dikenal dengan kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu
alat penghubung listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor diberikan arus, maka koil
akan menjadi magnet dan menarik kontak sehingga kontaknya menjadi terhubung dan
dapat mengalirkan arus listrik.
Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang bekerja berdasarkan
prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja jika ada gaya kemagnetan pada penarik
kontaknya. Magnet berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontakkontaknya
dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor harus mampu mengalirkan dan
memutuskan arus dalam keadaan kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir
selama pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang bekerja pada
tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan minimal adalah 85% tegangan
kerja, apabila kurang maka kontaktor akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya. Biasanya pada
kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak normal membuka (Normally Open = NO)
dan kontak normal menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor bekerja kontak itu
menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC berarti saat kontaktor belum bekerja
kedudukan kontaknya menutup dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi
kerja kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka sesaat lebih
cepat sebelum kontak NO menutup.  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)


Simbol koil konduktor magnit seperti pada gambar disamping dengan terminal kumparan A1
dan A2  yang  disambungkan pada rangkaian kontrol.  Sedangkan  pada bagian sebelah
kanan adalah kontak-kontak  sebagai saklar daya yang berfungsi untuk mengalirkan arus
beban yang relatif besar.
Terminal 1, 3, dan 5 disambungkan ke sumber  jaringan 3 fasa dan  terminal 2, 4, dan 6
disambungkan ke beban (motor).



Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk  kontak utama dan kontak bantu. Kontak utama
tendiri dari kontak NO dan kontak bantu terdiri dan kontak NO dan NC.

 Konstruksi dari kontak utama berbeda dengan kontak bantu, yang kontak
utamanya mempunyai luas permukaan yang luas dan tebal. Kontak bantu luas
permukaannya kecil dan tipis.  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)

3
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga  memiliki
beberapa kontak bantu untuk berbagai keperluan. Kontak utama  digunakan untuk
mengalirkan arus utama, yaitu arus yang diperlukan untuk beban, misalnya motor listrik,
pesawat pemanas dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu digunakan untuk mengalirkan
arus bantu yaitu arus yang diperlukan  untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian,
lampu lampu indikator, dan lain-lain.


Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang industri dan laboratonium.
Hal ini karena kontaktor mudah dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan
perlengkapan elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a.  Pelayanannya mudah
b.  Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya :
1.  Mahal harganya,
2.  Perawatannya cukup sukar,
3.  Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja, maka kontaktor akan
lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak akan bekerja lagi walaupun sakelar induk
telah disambung kembali sebelum tombol start ditekan lagi.  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)

4
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan kontaktor harus
dipahami rangkaian pengendali (control) dan rangkaian utama. Rangkaian pengendali
ialah rangkaian yang hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan
kontakkontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian  yang khusus
memberikan hubungan beban dengan sumber tegangan (jala-jala) 1 fasa atau 3 fasa.
Bila kedua rangkaian itu dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).

2.  THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab lebih
dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari kerusakan yang fatal
akibat gangguan beban lebih. Thermal Overload Relay (TOR) adalah salah  satu
pengaman motor listrik dari arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik
terlalu besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan memutuskan
rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama 2, 4, 6 sebelum ke
beban (motor listrik). Gunanya untuk mengamankan motor listrik atau memberi
perlindungan kepada motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa
penyebab terjadinya beban lebih antara lain:
1)  Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
2)  Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara mendadak
3)  Terjadinya hubung singkat
4)  Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik akan mengalir pada belitan
motor listrik yang dapat menyebabkan kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik.
Untuk menghindari hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip
kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang ditimbulkan oleh arus
yang mengalir melalui elemen-elemen pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan
bimetal akibat panas yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka) TOR bekerja berdasarkan
prinsip pemuaian dan benda bimetal.  Apabila benda terkena arus yang tinggi, maka
benda akan memuai sehingga akan melengkung dan memutuskan arus.  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)

5


Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat melewati TOR, dapat diatur
dengan memutar penentu arus dengan menggunakan obeng sampai didapat harga yang
diinginkan.

3.  TIME DELAY RELAY (TDR)
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak digunakan dalam instalasi
motor listrik terutama instalasi yang membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis.
Peralatan kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan kontrol lain, contohnya
dengan MC (Magnetic Contactor), Thermal Over Load Relay, dan lain-lain.  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)



Fungsi dari peralatan kontrol ini adalah sebagai pengatur waktu bagi peralatan yang
dikendalikannya. Timer ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup atau mati dari
kontaktor atau untuk merubah system bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang bekerja menggunakan
induksi Magnet dan menggunakan rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan
prinsip induksi motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan AC
sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup  kontak secara mekanis
dalam jangka waktu tertentu. 
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik, terdiri dari rangkaian R dan C
yang dihubungkan seri atau paralel. 
Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay akan terhubung.
Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan besarnya pengisian kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan dan bagian outputnya
sebagai kontak NO atau NC.
  


Kumparan  pada timer akan bekerja selama mendapat sumber arus. Apabila telah
mencapai batas waktu yang diinginkan maka secara otomatis timer akan mengunci dan
membuat kontak NO menjadi NC dan NC menjadi NO.
  Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)






4.  Motor Starter 
Kontaktor dan TOR adalah piranti kontrol yang berbeda. 
Jika kontaktor digabung dengan TOR, maka disebut motor starter.


    Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik Oleh Maryono (SMKN 3 Yogyakarta)


by: http://maryonoam.wordpress.com/2011/09/14/perlengkapan-pengendali-mesin-listrik/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar